Reporter : Wahyu/Herry |Red
SUKABUMI | SKS – Komitmen Haji Aan dalam memajukan sektor pertanian kembali terbukti. Sebagai Ketua Kelompok Tani Sukadamai 2, Desa Babakan, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, ia berhasil membawa kelompoknya menjadi salah satu penerima program Optimasi Lahan (Oplah) dari Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi.
Program Oplah sendiri bertujuan memperbaiki tata air dan lahan agar lebih produktif, sehingga memungkinkan petani meningkatkan indeks pertanaman. Dengan kata lain, lahan yang semula hanya bisa dipanen satu kali dalam setahun, kini bisa menghasilkan dua bahkan tiga kali panen berkat tata kelola air yang lebih baik.
Peran Haji Aan dalam Mendorong Program
Di balik keberhasilan ini, ada sosok Haji Aan yang tidak henti-hentinya memperjuangkan kepentingan para petani di wilayahnya. Ia menilai, program ini menjadi jawaban atas kebutuhan mendasar petani, yaitu ketersediaan air dan kondisi lahan yang terkelola dengan baik.
“Alhamdulillah, kami sangat bersyukur dan berterima kasih kepada jajaran Dinas Pertanian serta Pemerintah Kabupaten Sukabumi yang sudah mengalokasikan program Oplah ke kelompok kami. Ini adalah peluang besar untuk meningkatkan kesejahteraan para petani,” ungkap Haji Aan penuh rasa syukur.
Menurutnya, peningkatan indeks pertanaman bukan sekadar soal kuantitas hasil panen, tetapi juga tentang keberlangsungan hidup petani yang selama ini sangat bergantung pada kondisi cuaca dan ketersediaan air. Dengan perbaikan tata air, lahan akan mendapat suplai air yang cukup, sehingga para petani bisa lebih tenang dan terjamin dalam menjalankan usahanya.
Implementasi Oplah di Lapangan
Di Kelompok Tani Sukadamai 2, program Oplah difokuskan di wilayah Kampung Liung Tutut. Setidaknya terdapat enam titik pengerjaan, mulai dari titik 30, 32, 34, 35 hingga titik 42 kiri dan kanan. Semua titik tersebut dipilih berdasarkan kebutuhan pengairan yang paling mendesak dan memiliki potensi besar untuk meningkatkan hasil produksi.
Haji Aan menjelaskan bahwa sebelum adanya program ini, banyak petani yang hanya bisa panen sekali setahun karena kekurangan air. Bahkan ada lahan yang terbengkalai karena tidak mampu diolah secara maksimal. Kini, dengan perbaikan tata air, para petani memiliki semangat baru untuk kembali menggarap lahan mereka.
Harapan untuk Masa Depan
Lebih jauh, Haji Aan menegaskan bahwa keberhasilan program Oplah tidak lepas dari kerja sama semua pihak, mulai dari pemerintah, aparat desa, hingga para petani itu sendiri. Ia berharap, dengan adanya program ini, Sukadamai 2 bisa menjadi contoh bagi kelompok tani lain dalam hal pengelolaan lahan secara optimal.
“Kami ingin menunjukkan bahwa dengan niat baik, kerja keras, dan dukungan pemerintah, para petani bisa bangkit dan mandiri. Program Oplah ini bukan hanya tentang mengolah tanah, tetapi juga tentang menata masa depan pertanian yang lebih baik untuk anak cucu kita,” ujar Haji Aan penuh optimisme.
Program Oplah yang tengah dijalankan ini diyakini akan berdampak positif, bukan hanya bagi hasil panen, tetapi juga bagi ekonomi masyarakat setempat. Dengan panen yang lebih sering dan hasil yang lebih banyak, petani bisa meningkatkan taraf hidup sekaligus memperkuat ketahanan pangan daerah.
