Desy Ratnasari: Kecerdasan Artifisial Harus Selaras dengan Nilai-Nilai Pancasila di Era Digital

Desy Ratnasari, dalam kegiatan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Café Nyoempoet, Kota Sukabumi.

Reporter : Hery Setiawan|D2

SUKABUMI | SKS – Dalam rangka memperkuat kesadaran berbangsa dan bernegara di era digital, Anggota Komisi I DPR RI dari Dapil Jawa Barat IV (Kota dan Kabupaten Sukabumi), Desy Ratnasari, menggelar kegiatan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Café Nyoempoet, Kota Sukabumi, pada Sabtu (3/8/2025).

Kegiatan tersebut dihadiri oleh kalangan mahasiswa serta masyarakat dari Kota dan Kabupaten Sukabumi. Sosialisasi ini menekankan pentingnya pemahaman dan implementasi empat pilar kebangsaan, yaitu Pancasila, UUD NRI 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, sebagai fondasi dalam menghadapi perkembangan zaman.

Dalam pemaparannya, Desy menyampaikan bahwa di tengah kemajuan teknologi, khususnya perkembangan Kecerdasan Artifisial (AI), nilai-nilai Pancasila tetap harus menjadi pedoman utama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

“AI adalah hasil inovasi teknologi yang dapat mengubah cara kita hidup dan bekerja. Namun pemanfaatannya harus dilandasi nilai-nilai luhur Pancasila, seperti penghormatan terhadap hak asasi manusia, keadilan, dan non-diskriminasi,” ujar Desy.

Ia menambahkan, pemahaman etis dan sosial terhadap penggunaan AI sangat penting agar masyarakat dapat memilah informasi yang bermanfaat dan menghindari dampak negatif teknologi.

Desy juga menginformasikan bahwa saat ini DPR RI tengah melakukan revisi terhadap Undang-Undang Penyiaran, yang nantinya akan memuat norma dan etika penyiaran, termasuk dalam konteks perkembangan teknologi digital dan kecerdasan buatan.

“Perlu kita pastikan bahwa teknologi yang kita kembangkan dan manfaatkan harus menjunjung tinggi martabat manusia. Ini adalah bagian dari implementasi nilai dasar Pancasila dalam dunia digital,” tuturnya.

Kegiatan sosialisasi ini diharapkan dapat meningkatkan literasi digital masyarakat, sekaligus memperkuat jati diri kebangsaan dalam menghadapi era transformasi digital yang semakin kompleks.

Lebih baru Lebih lama