Reporter : Wahyu |Red
SUKABUMI |SKS– Di tengah sisa lumpur dan puing bencana, semangat kepemudaan justru menyala. Memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-97, jajaran Dewan Pimpinan Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPD KNPI) Kabupaten Sukabumi turun langsung ke lokasi bencana banjir bandang di Desa Cikahuripan, Kecamatan Cisolok, membawa bantuan sekaligus harapan baru bagi warga terdampak.
Kunjungan itu jauh dari kesan seremonial. Dengan seragam biru organisasi yang kotor terkena lumpur, para pengurus KNPI menyusuri setiap sudut desa yang luluh lantak diterjang arus. Di sana, Ketua DPD KNPI Kabupaten Sukabumi, Yandra Utama Santosa, tampak berdialog langsung dengan warga, menyerap kisah mereka yang kini harus menata ulang hidup dari awal.
“Kami datang bukan hanya membawa logistik, tapi juga membawa pesan bahwa kalian tidak sendiri. KNPI adalah rumah besar bagi pemuda, dan pemuda harus menjadi garda terdepan dalam aksi kemanusiaan,” tegas Yandra, disambut tepuk tangan haru warga di posko darurat.
Gerak Cepat dan Ketulusan
Dalam aksi cepat tanggap itu, KNPI menyerahkan berbagai bantuan berupa beras, air mineral, mie instan, serta perlengkapan kebersihan, hasil penggalangan dari simpul-simpul pemuda dan kolaborasi lintas organisasi.
Secara simbolis, Yandra menyerahkan paket bantuan kepada Kepala Desa Cikahuripan. Di sela kegiatan, ia menyempatkan diri mendengarkan kisah seorang nenek yang kehilangan rumah terseret arus. Ia berjongkok, menggenggam tangan sang nenek, memberikan pelukan yang menguatkan.
Momen itu menjadi gambaran kepemimpinan yang lahir dari empati dan keberpihakan pada rakyat kecil.
Pemuda, Alam, dan Tanggung Jawab Sosial
Yandra menegaskan bahwa peringatan Hari Sumpah Pemuda bukan sekadar seremoni tahunan, tetapi momentum refleksi.
“Banjir ini bukan hanya bencana, tapi peringatan bagi kita semua. Pemuda harus menjadi pelopor gerakan peduli lingkungan — menanam pohon, membersihkan sungai, dan menjaga bumi agar generasi berikutnya tidak mewarisi kerusakan,” ujarnya.
DPD KNPI Kabupaten Sukabumi berkomitmen akan terus mengawal proses pemulihan di Cikahuripan hingga warga benar-benar bangkit.
Melalui semangat gotong royong dan sinergi lintas elemen, pesan Sumpah Pemuda 1928 kembali hidup — bahwa dari kepedulian dan persatuan, lahir kekuatan besar untuk membangun bangsa.
