![]() |
Tampak giat rapat konferensi tingkat Kecamatan Ciracap. |
SUKABUMI | SKS – Komunitas Wartawan Sukabumi (Kowasi) menyayangkan terjadinya pengusiran terhadap dua wartawan oleh pengurus Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) saat konferensi tingkat Kecamatan Ciracap. Peristiwa itu berlangsung di SMPN 2 Ciracap, Kabupaten Sukabumi, pada Senin (8/9/2025).
Menurut informasi yang dihimpun, dua wartawan dari media online mendapat perlakuan tidak menyenangkan ketika sedang melakukan peliputan. Mereka diminta keluar dari ruangan dengan alasan rapat bersifat internal. Salah seorang pengurus PGRI Kabupaten terdengar menyampaikan, “Bapak dari mana? Tolong keluar dulu, karena rapat ini internal,” di hadapan peserta rapat.
Konferensi tersebut dihadiri oleh sejumlah pejabat dan pengurus PGRI, di antaranya Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi, Eka Nandang Nugraha, Ketua PGRI Kabupaten, Jajat Sudrajat, serta perwakilan pengurus dari berbagai kecamatan.
Sekretaris Jenderal Kowasi Hery Setiawan, saat dikonfirmasi Rabu (10/9/2025), menyampaikan keprihatinannya atas insiden tersebut. Menurutnya, pengusiran wartawan bertentangan dengan kebebasan pers yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999.
“Ini menyangkut hak wartawan dalam melaksanakan tugas jurnalistik. Jika benar terjadi, Kowasi siap melakukan audiensi dengan Dinas Pendidikan bersama sekitar 50 wartawan yang tergabung dalam komunitas kami,” ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi, Eka Nandang Nugraha, menyarankan agar permasalahan langsung dikomunikasikan dengan pihak PGRI Kabupaten Sukabumi selaku penyelenggara acara.
Sementara itu, Ketua PGRI Kabupaten Sukabumi, Jajat Sudrajat, saat dihubungi, menyatakan bahwa permasalahan sudah dibicarakan secara internal dan akan segera menemui wartawan yang bersangkutan.
“Kami akan mengklarifikasi secara langsung. Pada prinsipnya, PGRI tidak bermaksud membatasi kerja wartawan. Hanya saja, ada bagian rapat yang memang sifatnya internal,” ungkapnya.
Dengan adanya perbedaan pandangan tersebut, Kowasi berharap agar insiden serupa tidak terulang dan kerja sama antara insan pers dengan organisasi profesi maupun instansi pemerintah tetap terjalin dengan baik.