K3S Cibadak dan Kepsek Peduli: Sentuhan Kemanusiaan untuk Rumah Anak Yatim di Pasirjati


Reporter : Hery Setiawan/Red

SUKABUMI |SKS – Di sebuah kampung sederhana di Desa Cijengkol, Kecamatan Caringin, rasa haru dan kebersamaan begitu terasa. Selasa (26/8/2025) menjadi hari yang tak biasa bagi Abdul Gopar, seorang siswa kelas 5 SDN Pasir Cijati yang sejak kecil hidup sebagai anak yatim. Rumahnya yang berada di Kampung Pasirjati RT 04 RW 02 kini tengah diperbaiki agar bisa menjadi tempat tinggal yang lebih layak dan nyaman.

Di tengah proses perbaikan rumah sederhana itu, hadir uluran tangan dari Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Cibadak bersama para kepala sekolah, termasuk dari SDN Cijati. Mereka datang tidak hanya membawa bantuan biaya tambahan pembangunan, tetapi juga membawa pesan empati dan kepedulian sosial.

“Bantuan ini bukan hanya sekadar untuk memperbaiki rumah, tetapi juga untuk membangun semangat anak-anak kita agar mereka tahu bahwa tidak sendirian. Ada banyak orang yang peduli dan siap mendampingi,” ungkap salah satu perwakilan K3S dengan penuh ketulusan.

Abdul Gopar sendiri dikenal sebagai anak yang rajin belajar, meski kondisi rumahnya jauh dari kata layak. Melihat perjuangan keluarganya yang berusaha memperbaiki tempat tinggal seadanya, K3S dan para kepala sekolah tergerak untuk ikut membantu.

Menurut Baban Subagya, tokoh masyarakat setempat, apa yang dilakukan para pendidik ini menjadi bukti nyata bahwa dunia pendidikan bukan hanya soal mengajar di kelas, melainkan juga mengajarkan nilai kemanusiaan.
“Warga sangat mengapresiasi kepedulian ini. Semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala membalas semua kebaikan para guru dan kepala sekolah yang sudah ikut meringankan beban Abdul Gopar dan keluarganya,” tuturnya.

Suasana gotong royong pun semakin terasa. Warga, guru, hingga perangkat desa turut bahu-membahu dalam perbaikan rumah. Bagi masyarakat Pasirjati, momen ini menjadi contoh nyata bahwa kebersamaan dapat melahirkan kekuatan besar dalam membantu sesama.

Kisah Abdul Gopar sekaligus menjadi pengingat bahwa pendidikan tidak hanya berorientasi pada akademik, melainkan juga membangun karakter, kepedulian, dan empati. Melalui aksi sederhana ini, K3S Cibadak dan para kepala sekolah menunjukkan bahwa setiap anak berhak mendapatkan kasih sayang, perhatian, dan kesempatan hidup yang lebih baik.
Lebih baru Lebih lama