Reporter : Wahyu H/Herry
SUKABUMI | SKS – Harapan petani untuk meningkatkan hasil panen semakin terbuka lebar. Melalui Program Optimasi Lahan (Oplah) yang digulirkan Dinas Pertanian, Kelompok Tani Sugih Mukti di Kecamatan Gunung Guruh, Kabupaten Sukabumi, kini tengah bersiap membuktikan bahwa lahan sawah yang sebelumnya hanya mampu menghasilkan satu kali panen per tahun, bisa ditingkatkan menjadi dua bahkan tiga kali panen.
Program Oplah merupakan salah satu terobosan pemerintah di bidang pertanian untuk memperkuat ketahanan pangan nasional. Fokus utamanya adalah mengoptimalkan lahan yang selama ini kurang produktif agar bisa dimanfaatkan secara maksimal. Caranya antara lain dengan memperbaiki sistem irigasi, infrastruktur pertanian, hingga pola tanam yang lebih efisien.
Ketua Kelompok Tani Sugih Mukti, Andi Jamaludin, mengungkapkan rasa optimisnya ketika ditemui di lokasi lahan sawah mereka di Kampung Ciburial, Desa Gunung Guruh, Sabtu (20/9/2025).
“Insya Allah program ini akan menjadi angin segar bagi para petani di sini. Perbaikan irigasi tersier yang dilakukan bisa mengairi sekitar 25 hektare sawah. Dengan begitu, kami optimis tahun ini bisa panen dua hingga tiga kali. Sebelumnya sawah kami sering gagal panen bukan karena kekurangan air, melainkan karena saluran irigasi rusak sehingga air meluap saat musim hujan,” tutur Andi.
Menurutnya, selama ini banjir menjadi momok yang merugikan para petani. Air yang berlimpah tidak mampu tertampung dengan baik akibat kondisi saluran yang rusak, sehingga justru merendam lahan dan mengganggu pertumbuhan padi. Dengan adanya perbaikan, aliran air kini lebih teratur dan bisa diarahkan sesuai kebutuhan lahan.
Senada dengan itu, Iwan Setiawan, SP, Koordinator Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Gunung Guruh, menegaskan bahwa perbaikan irigasi akan sangat berdampak pada peningkatan indeks pertanaman.
“Target kami jelas, tahun ini panen bisa meningkat menjadi tiga kali. Dengan perbaikan sistem air, indeks pertanaman akan naik, sehingga produksi padi di wilayah Gunung Guruh dapat meningkat signifikan,” ungkapnya.
Diketahui, pembangunan irigasi tersier yang dikerjakan mencakup saluran dengan panjang sekitar 256 meter dan ketinggian lebih dari satu meter. Infrastruktur ini diharapkan mampu menahan aliran air sekaligus mengatur distribusinya agar tidak meluap ke sawah warga.
Program Oplah ini bukan hanya sekadar proyek fisik, tetapi juga menjadi bukti nyata bagaimana pemerintah berupaya hadir di tengah masyarakat petani. Dengan lahan yang semakin produktif, ketahanan pangan lokal akan lebih terjamin, dan kesejahteraan petani pun ikut terdongkrak.
Ke depan, Kelompok Tani Sugih Mukti berkomitmen mengelola lahan dengan sebaik-baiknya, sehingga manfaat program ini benar-benar bisa dirasakan masyarakat luas.