Doa dan Ziarah Kubur Jadi Puncak Kekhidmatan Hari Jadi Desa Sukadamai ke-20


Reporter : Wahyu Humaedi/Hery S

SUKABUMI |SKS– Momentum Hari Jadi Desa (HJDS) Sukadamai yang ke-20 tahun disambut dengan penuh rasa syukur dan khidmat. Berbeda dengan peringatan biasanya yang kerap diwarnai pesta rakyat atau hiburan, Pemerintah Desa Sukadamai, Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi, justru memilih mengisinya dengan kegiatan bernuansa religius, yakni doa bersama dan ziarah kubur.

Rangkaian kegiatan ini sekaligus menjadi bagian dari peringatan Hari Jadi Kabupaten Sukabumi (HJKS). Pemdes Sukadamai bersama perangkat desa, tokoh masyarakat, dan warga, berbondong-bondong mengunjungi makam para leluhur serta tokoh yang pernah berjasa membangun desa.

Menghormati Leluhur dan Mengingat Jasa Pendahulu

Kepala Desa Sukadamai, Rudi Hartono, menyampaikan bahwa ziarah kubur dipilih bukan tanpa alasan. Menurutnya, peringatan hari jadi bukan hanya soal selebrasi, tetapi juga saat yang tepat untuk menundukkan kepala, mengenang jasa para pendahulu, sekaligus memohon doa bagi mereka yang telah wafat.

“Ziarah kubur adalah amalan yang dianjurkan dalam Islam. Kita mendoakan para almarhum agar mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT. Selain itu, ziarah juga mengingatkan kita semua bahwa kehidupan di dunia ini hanya sementara, sehingga harus terus memperbanyak amal kebaikan,” jelas Rudi.

Ia menegaskan, dalam setiap momentum besar desa, masyarakat harus diajak untuk mengingat sejarah dan perjuangan mereka yang mendahului. Desa Sukadamai, lanjutnya, bisa berkembang hingga seperti saat ini tentu tak lepas dari jasa para tokoh, ulama, maupun warga yang dahulu mengabdikan diri.

Tata Cara Penuh Khidmat

Pelaksanaan ziarah dilakukan dengan penuh khidmat dan mengikuti adab yang diajarkan dalam Islam. Warga terlebih dahulu berwudhu, kemudian menyampaikan salam, membaca doa serta ayat-ayat Al-Qur’an, hingga memanjatkan istighfar. Suasana berlangsung hening, penuh ketulusan, tanpa diwarnai sikap berlebihan.

“Makanya dalam HJDS ke-20 ini, kami memilih untuk menekankan kegiatan doa dan ziarah kubur. Bukan hanya mengenang, tapi juga bentuk bakti kita kepada para leluhur Sukabumi yang telah mendahului kita,” tutur Kepala Desa, Senin, 29 September 2025.


Momentum Refleksi dan Silaturahmi

Bagi masyarakat Desa Sukadamai, peringatan hari jadi ke-20 tahun ini juga dimaknai sebagai momentum refleksi. Setelah dua dekade berjalan sebagai sebuah desa, masyarakat diingatkan untuk terus menjaga kebersamaan, meningkatkan kualitas hidup, serta melanjutkan cita-cita para pendahulu.

Kegiatan ziarah kubur ini juga sekaligus mempererat silaturahmi antarwarga. Dengan berkumpul, berdoa, dan mengingat jasa leluhur, masyarakat merasa semakin dekat satu sama lain dan lebih solid dalam membangun desa.

“Semoga dengan doa bersama ini, Desa Sukadamai selalu diberkahi dan dilindungi Allah SWT, serta bisa terus melangkah maju dalam pembangunan di berbagai bidang,” pungkas Rudi.

Harapan untuk Masa Depan

Perayaan HJDS ke-20 ini bukan hanya menjadi catatan sejarah perjalanan Desa Sukadamai, melainkan juga pijakan untuk melangkah ke depan. Pemerintah desa bersama masyarakat berkomitmen untuk menjadikan momen ini sebagai pengingat bahwa pembangunan tidak akan berhasil tanpa dasar religiusitas, rasa syukur, dan penghormatan pada nilai-nilai luhur.

Dengan ziarah kubur yang sederhana namun bermakna, Desa Sukadamai meneguhkan diri sebagai desa yang menjunjung tinggi nilai spiritual, sejarah, serta kebersamaan warganya.

Lebih baru Lebih lama