Reporter : Wahyu/Hery | Red
SUKABUMI | SKS – Hujan deras disertai angin kencang yang mengguyur wilayah Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, pada Senin (8/9/2025) sore, memicu terjadinya bencana longsor di ruas jalan Desa Cipeteuy. Tebing setinggi kurang lebih enam meter tiba-tiba ambruk dan menimpa badan jalan, sehingga arus lalu lintas menuju desa tersebut lumpuh sementara waktu.
Berdasarkan informasi dari warga sekitar, hujan dengan intensitas tinggi mulai turun sejak siang hari. Sekitar pukul 16.30 WIB, terdengar suara gemuruh yang cukup keras. Sesaat kemudian, tebing yang berada di sisi jalan desa ambruk dan menutup hampir seluruh badan jalan.
“Pas hujan deras disertai angin, tiba-tiba terdengar suara gemuruh. Setelah dilihat, tebing setinggi sekitar enam meter ambruk ke jalan. Kondisinya cukup membahayakan pengguna jalan,” ungkap Ujang, salah seorang warga yang menyaksikan kejadian tersebut.
Beruntung, dalam peristiwa tersebut tidak ada korban jiwa maupun korban luka. Namun, akses jalan menuju Desa Cipeteuy dan sekitarnya sempat tidak bisa dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat. Warga yang hendak melintas terpaksa mencari jalur alternatif meski harus menempuh perjalanan lebih jauh.
Hingga berita ini diturunkan, material longsoran berupa tanah dan batu masih menutupi badan jalan. Warga bersama aparat desa mulai berupaya melakukan pembersihan manual dengan alat seadanya. Namun, kondisi tanah yang labil dan masih turunnya hujan membuat proses evakuasi material longsor berjalan lambat.
Kepala Desa Cipeteuy ketika dikonfirmasi belum memberikan keterangan resmi terkait langkah penanganan bencana ini. Meski demikian, warga berharap pihak pemerintah desa dan instansi terkait segera turun tangan agar akses jalan bisa kembali normal dan tidak membahayakan pengguna jalan.
Bencana longsor akibat curah hujan tinggi bukan pertama kali terjadi di wilayah Kabandungan. Dengan kondisi geografis berupa perbukitan dan tebing curam, wilayah ini memang rawan mengalami pergeseran tanah ketika musim hujan tiba. Masyarakat pun diimbau tetap waspada dan berhati-hati, terutama saat melintasi jalur yang berada di bawah tebing atau lereng.