Reporter : Wahyu Humaedi/Red
SUKABUMI |SKS – Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Sukabumi menaruh perhatian serius terhadap peristiwa memilukan yang menimpa Raya, bocah berusia 3 tahun asal Kampung Padangenyang, Desa Cianaga, Kecamatan Kabandungan, yang meninggal dunia akibat infeksi cacing gelang dalam tubuhnya.
Ketua DPD KNPI Kabupaten Sukabumi, Yandra Utama Santosa, menyampaikan rasa belasungkawa yang mendalam atas kepergian almarhumah. Ia menilai bahwa peristiwa tersebut merupakan tamparan sekaligus peringatan bagi semua pihak agar lebih peduli terhadap kondisi sosial dan kesehatan masyarakat di lingkungan terdekat.
“Kami dari jajaran DPD KNPI Kabupaten Sukabumi sangat berduka cita dan menyayangkan kejadian ini. Mudah-mudahan peristiwa serupa tidak kembali terulang. Ini harus jadi bahan evaluasi bersama,” ungkap Yandra kepada wartawan, Sabtu (23/08/2025).
Sebagai bentuk kepedulian, KNPI Kabupaten Sukabumi juga telah menyerahkan bantuan sosial kepada keluarga almarhumah Raya. Bantuan tersebut diharapkan dapat meringankan beban keluarga yang sedang berduka, sekaligus menjadi pengingat bahwa kepedulian sosial harus tumbuh dari seluruh lapisan masyarakat.
Menurut Yandra, kasus ini harus dijadikan momentum refleksi bersama. Ia menegaskan bahwa masyarakat tidak boleh hanya mengandalkan pihak pemerintah semata, melainkan juga perlu meningkatkan kepekaan sosial di lingkungan masing-masing, termasuk memperhatikan tetangga yang mengalami kesulitan dalam hal kesehatan maupun ekonomi.
“Kita semua harus mengevaluasi diri agar lebih peka terhadap lingkungan sekitar. Jangan sampai ada masyarakat kecil yang luput dari perhatian hanya karena mereka tidak memiliki akses terhadap BPJS Kesehatan atau fasilitas kesehatan lainnya,” ujarnya.
Lebih jauh, Yandra menekankan pentingnya peran negara dalam memastikan setiap warga negara memiliki akses yang sama terhadap pelayanan kesehatan. Ia mengingatkan agar para pemangku kepentingan tidak saling melempar kesalahan, tetapi bersama-sama mencari solusi yang konkret.
“Kami melihat kasus ini menjadi cerminan bahwa masih banyak masyarakat kecil yang kesulitan mengakses layanan kesehatan akibat kendala administrasi maupun regulasi. Negara harus hadir secara nyata, bukan hanya dalam bentuk regulasi yang kaku,” tegasnya.
Dalam pandangannya, regulasi terkait BPJS Kesehatan harus lebih disederhanakan agar tidak mempersulit masyarakat miskin. Ia menilai banyak warga yang akhirnya terhambat saat ingin mendapatkan layanan kesehatan karena terkendala administrasi.
“Kami berharap ada perubahan regulasi. Masyarakat kecil seharusnya bisa lebih mudah mengakses BPJS Kesehatan, sehingga tidak ada lagi kasus keterlambatan penanganan medis hanya karena urusan administrasi. Ini menjadi pekerjaan rumah besar bagi pemerintah pusat maupun daerah,” pungkas Yandra.
Kasus yang dialami Raya, menurut KNPI, bukan hanya tragedi keluarga, tetapi juga cermin dari masih adanya kesenjangan akses layanan kesehatan di Indonesia. Oleh karena itu, Yandra mengajak seluruh elemen – mulai dari pemerintah, organisasi kepemudaan, hingga masyarakat luas – untuk bergandengan tangan menciptakan sistem kesehatan yang lebih adil dan merata bagi semua.
Tags:
Sukabumi