Panitia Pemindahan Makam Desa Balekambang Temukan Keanehan Saat Ekskavasi Lahan Tol

Tampak proses pemindahan makam, di Balekambang Nagrak, Sukabumi. ( Foto : Wahyu/SKS).

Reporter : Wahyu/Hery

Sukabumi| SKS -- Proyek pembangunan jalan tol di wilayah Kabupaten Sukabumi kembali menyentuh sisi sosial yang sensitif, yakni proses pemindahan makam. Di Desa Bae Kambang, Kecamatan Nagrak, tim panitia pemindahan makam menemukan sejumlah keanehan saat membongkar makam-makam yang usianya telah puluhan tahun.

Menurut Dadi Rustandi, SPd.I, selaku ketua panitia pemindahan makam, proses tersebut telah dilakukan sesuai prosedur yang berlaku, baik dari sisi agama Islam maupun aturan hukum formal, guna menghindari konflik sosial dan menjaga nilai-nilai kemanusiaan.

“Kami melakukan musyawarah terlebih dahulu dengan pihak keluarga almarhum, mengadakan doa bersama, dan bahkan melaksanakan salat gaib sebagai bentuk penghormatan,” ujar Dadi, Jumat (25/07/2025).

Namun, yang membuat masyarakat dan panitia tercengang, adalah ditemukannya sejumlah fenomena tak biasa di beberapa makam. Di antaranya rambut jenazah yang masih utuh dan tumbuh, padahal usia pemakaman sudah lebih dari sepuluh tahun. Bahkan, darah menggumpal masih terlihat di bagian leher jenazah tertentu.

“Ini bukan hal biasa, ada hal-hal yang tidak bisa dijelaskan secara logika. Tapi kami menyikapinya dengan tenang dan tetap mengikuti syariat,” ungkap Dadi.

Pemindahan makam ini mencakup area Pasir Kuli, Nagrak Hilir, dan beberapa lokasi lainnya yang terdampak proyek tol. Dadi menegaskan, semua proses akan terus dilakukan dengan kehati-hatian dan kekhusyukan.

“Kami berharap, setelah seluruh proses selesai dengan baik, pembangunan jalan tol bisa berjalan lancar tanpa hambatan,” pungkasnya.

Lebih baru Lebih lama